Breaking News
Loading...

Maka Nikmati Sajalah!

Share on Google Plus



Dinamika hidup membuat kita menjadi manusia yang penuh dengan rasa. Ketika musibah itu datang, tanpa direkayasa kitapun bersedih karenanya. Ketika kegembiraan itu hadir, tak ayal pastilah suka cita dan wajah penuh kesenangan itu menghiasi hari-hari. Yap, dunia ini adalah tempatnya semua rasa berkumpul. Tempatnya semua peristiwa terjadi. Tempatnya semua warna menghiasi.
Dua kata yang bila diucapkan amatlah ringan namun saat harus diimplementasikan beratnya bukan kepalang. Benar bahwa amat mudah bagi kita bersyukur saat kemudahan, kemurahan, kelapangan, rasa cinta, rasa suka cita semua hadir di tengah-tengah kehidupan kita. Namun apa daya kita saat sebaliknya hitamlah yang hadir menyapa?
Ketika rasa sakit atau kesedihan atau kehilangan membutakan semuanya. Tak ada rasa syukur yang tampak walau barang sejenak. Ternyata fokus kita pada masalah membuat kita menjadi pribadi yang lembek dan melankolis. Padahal, sungguh di luar rasa nelangsa itu, banyak hikmah dan banyak pelajaran serta masih lebih banyak lagi rasa syukur yang harusnya kita tampakan akan semua nikmat dari-Nya.
Saat kebahagiaan sedang berada pada gilirannya menghampiri kita, kesabaran menjadi hal yang mudah kita lakukan. Lihatlah bagaimana sabarnya seorang ibu yang merasakan kebahagiaan memiliki anak amatlah sulit dilukiskan. Ia rela berkorban harta, pikiran, perasaannya demi tumbuh kembang anaknya dengan baik. Namun bagaimana jika kesempitan hati seakan sedang menghimpit kita saat ini? Boro-boro berlaku sabar. Bahkan mengeluh menjadi sikap pertama yang menjadi prioritas kita akan refleksi atas ketidakterimaan kita pada sebuah rasa tak enak dan tak nyaman. Padahal sungguh kita tak pernah tahu, boleh jadi kesukaran itu lebih baik pada akhirnya untuk kita dan boleh jadi kesenangan itu menyimpan ketidakbaikan untuk kita di ujungnya. Maka apalah daya kita? Apa yang harus kita lakukan?
Dunia ini begitu kecil hingga kita pusatkan seluruh perhatian kita padanya. Dunia ini begitu fana jika kita begitu serius mengurusinya. Dunia ini akan hancur dan amat merugilah kita bila energi kita habis untuk mengejarnya. Dan dunia ini hanyalah permainan dan senda gurau belaka. Jadi?
Letakanlah dunia di tanganmu dan jangan sekali-kali kau bersitkan di hatimu untuk menguasainya. Karena kita akan kembali. Kembali pada tempat yang sebenarnya. Kembali pulang ke akhirat, bertemu dengan Pencipta kita. So?

Apapun kondisimu saat ini. Apakah sedang senang, sedih, malu, marah, atau apapun kondisi hatimu akibat apa yang terjadi di hidupmu, maka nikmatilah! Jalanilah semuanya karena Allah. Sandarkan hari esok yang penuh misteri pada-Nya. Kembalikan kesedihan dan kegembiraan seutuhnya pada-Nya. Tugas kita hanya satu! Nikmati hidup ini! Nikmati dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya lalu pasrahkan hasilnya. Jalankan saja tugas kita di bumi ini sebaik-baiknya. Dan persiapkanlah bekal yang banyak untuk kita kembali keharibaan-Nya.

You Might Also Like

0 komentar

About me

Like us on Facebook