Aku Ingin Ia Merasakan yang Sama
Saya teringiang pada satu hadist
Nabi berikut ini,
Dari Abu Hamzah,
Anas bin Malik radhiyallahu anhu, pelayan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam, dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak beriman
seseorang di antara kamu sehingga ia mencintai saudaranya (sesama muslim)
seperti ia mencintai dirinya sendiri”.[Bukhari no. 13, Muslim no. 45]
Sudahkah kita peduli pada
lingkungan sekitar kita? Sejujurnya, saya pribadi pun masih jauh dari hal tersebut.
Betapa sering diri ini memelihara sifat cuek dan tak peduli pada sesama. Betapa
seringnya hati ini membisikan itu bukan
urusanmu! Saat aku diperlihatkan pada realitas sosial yang ada. Sungguh,
padahal bila ada salah satu tubuh ini yang terluka, semua anggota tubuh
merasakan sakit yang sama, namun mengapa bila saudara kita sendiri yang terluka
kita malah tidak merasakan apapun (kebas) bahkan terkadang penyakit hati
membuat kita merasa gembira saat melihat saudara kita bersedih. Nauzubillah...
Saya juga baru saja tersadarkan
saat membaca tafsir al-qur’an pada surat al-muddatsir, di situ banyak ayat yang
mengharuskan kita untuk melakukan dakwah. Dakwah bil hikmah tentunya. Dakwah
yang selalu membumikan dan mengharumkan islam kemana pun kaki ini melangkah.
Sudahkah? Sudahkah kita menyeru pada kebaikan hari ini?
Stop! Jangan dulu memikirkan
dakwah yang skalanya besar. Kita bisa kok menebarkan kesempurnaan islam lewat
keseharian kita yang mencerminkan muslim/ muslimah yang baik dengan menerapkan
amalan yang sudah tertera di al-qur’an dan hadist. Misalnya, kata nabi
kebersihan itu sebagian dari iman, so, sebagai muslim yang baik dan ingin
mendakwahkan islam dengan cara yang baik, mulai dari diri kita untuk tidak
membuang sampah sembarangan, rajin mandi, peduli dengan kebersihan lingkungan,
insya Allah kebiasaan baik itu akan dicontoh oleh orang-orang disekitarmu.
Sungguh amat sangat banyak hal-hal baik yang Rosulullah ajarkan pada kita dan bisa
kita amalkan dan kita ajarkan kembali pada orang lain. Contoh lainnya lagi,
Rosul sangat suka memulai melakukan segala sesuatu yang baik dengan
mendahulukan yang kanan. Nah, mulai sekarang belajarlah makan steak dengan
tangan kanan, keluar kamar mandi dengan kaki kanan, memasang sepatu dimulai
dengan kaki sebelah kanan, mengambil gelas dengan tangan kanan, tidur dengan
posisi tubuh miring ke kanan dan lain-lain.
Betapa indahnya bila kita bisa
berbagi. Melihat senyum yang sama dengan yang kita rasakan. Menyaksikan
kebahagiaan yang sama dengan yang kita nikmati. Menikmati lezatnya iman dan
islam yang sama dengan yang kita nikmati saat ini. Bukankah Allah tidak pernah
membedakan udara yang kita hirup tiap hari? Lalu mengapa kita tidak
mencontohNya dengan menebar kebaikan yang sama pada siapa pun makhluk Allah.
Bismillah, semoga Allah
meringankan setiap niat baik kita untuk mengajak sesama mengenal indahnya islam
lewat tangan kita ini.
Wallahu
‘alam bi sawab.
0 komentar